Sabtu, 08 Desember 2012

Momentum Comeback Manchester United

Filled under:


Mungkin telinga para pendukung Manchester United tak asing lagi atau bahkan masih terngiang-ngiang di kepala mereka dengan kata-kata dari komentator stasiun tv asal Inggris ITV, Clive Tyldesley : "Is this their moment? Beckham... into Sheri
ngham... and Solskjær has won it!"

Itulah sepenggal cerita malam penuh keajaiban bagi Manchester United di stadion Camp Nou milik klub Barcelona di final Liga Champions 1999, setelah tertinggal satu gol selama 86 menit dari gol pemain Bayern Munchen Mario Basler. United mengembalikan keadaan dengan dua gol di penghujung laga. Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer menjadi pahlawan sepanjang masa para pendukung United, padahal mereka baru masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.

Musim 2012/13 United seperti tak kehilangan DNA comeback fantastis mereka, tercatat sudah delapan kali sampai periode November 2012 United melakukan comeback dari satu bahkan dua gol ketertinggalan mereka dari lawan yang dihadapi. Baik di kompetisi liga maupun malam Eropa. Javier Hernandez alias Chicharito striker asal Meksiko sering menjadi aktor comeback United selama ini. Yang teranyar mungkin dua golnya di jala Brad Guzan untuk membawa United menang di Villa Park setelah tertinggal dua gol lebih dulu. Chicharito memiliki kesamaan dengan Solskjaer dirinya dijuluki sebagai supersub di era saat ini. Masuk sebagai pemain pengganti dan tak hentinya mencetak gol untuk United.

Striker anyar United Robin van Persie juga seperti tertular nyawa DNA comeback di klub barunya ini, saat melawan Southampton (2/9) van Persie menorehkan hattricknya untuk membawa poin vital dari dua gol keunggulan Soton kala itu. Berkali-kali United menunjukan semangat pantang menyerahnya setelah tertinggal lebih dulu. Mungkin hanya Everton dan Tottenham Hotspur yang gagal dikalahkan oleh para punggawa Sir Alex Ferguson, ketika mereka unggul lebih dulu.

Rentetan kejadian dan semangat pantang menyerah itu seperti memiliki dua sisi, jelas hal itu menunjukan mental tebal nan penuh pengalaman dari Sir Alex dan juga skuatnya. Di sisi lain serapuh itukah pertahanan United saat ini? Hantaman cedera melanda barisan pertahanan United saat ini bisa dijadikan alasan, para pemain belakang seperti bergantian masuk ruang medis karena rentetan cedera yang mereka dapati. Sang kapten asal Serbia masih kesulitan menemukan bentuk terbaiknya ketika hantaman cedera kedua musim ini menerpa lututnya. Jonny Evans menjadi korban terbaru, saat dirinya mendapati cedera di laga Eropa. United masih menunggu kesembuhan total dari Chris Smalling dan Phil Jones sembari Sir Alex menata dan menjaga kondisi bek 34 tahun Rio Ferdinand musim ini.

Rotasi kiper utama kerap dilakukan Sir Alex dan tentu empat orang didepan sang penjaga gawang. Barisan mentereng di lini depan United tak bisa terus-terusan diandalkan ketika mereka tertinggal lebih dulu. Suatu saat United bersua dengan klub tangguh nan kokoh di lini pertahanan mereka. United harus mulai menata kembali barisan bek mereka seefektif mungkin, tak ada lagi gawang De Gea atau Anders Lindegaard dengan mudah robek dari kesalahan school boy error, yang seharusnya bisa diantisipasi dengan mudah oleh mereka.

Sejauh ini kinerja kuartet lini depan United dari Rooney, Welbeck, van Persie hingga Chicharito sangat brilian. Total 23 gol telah diceploskan empat striker United itu di semua kompetisi sampai periode november. Periode nan berat dan krusial dari desember hingga febuari segera datang, jadwal dan cuaca dingin akan menyerang para pemain. Skuat lebih mudah terserang cedera di periode nan ketat ini, rotasi bijak pasti segera dilakukan Sir Alex yang ingin tetap nyaman di puncak klasemen saat ini. Tak ada lagi kesalahan minor yang berakibat fatal dari papan skor di penghujung laga. United butuh permainan nyaman sejak menit awal tapi kembali lagi dengan kalimat 'inilah sepakbola' tim bisa menang dengan berbagai cara yang berbeda. Jadi tetap siapkan jantung dan adrenalin untuk setiap pertandingan United!

0 komentar:

Posting Komentar